LoGueEndNotes

Institut Teknologi MalangBelakangan ini aku ngidam pengen curhat.

Kebanyakan orang pasti udah kenal sama ITB. But, kampusku bukan yang itu. Namanya sih mirip, cuman beda satu huruf. Tapi, perbedaannya mungkin sangat jauh, sejauh nyamuk sama obat nyamuk.

ITN adalah institut teknologi. Orang juga pada tau hal itu. Tapi banyak yang ketipu tentang huruf terakhir "N". Banyak orang sepintas mengira itu adalah singkatan dari "Negeri". Apakah itu benar?

Selidik punya selidik, terbukti bahwa kabar itu adalah dosa besar. "N" di situ untuk singkatan dari Nasional.

Aku sendiri dulunya nggak nyangka bakal terperosok ke kampus ini (kedengarannya seperti melakukan dosa besar). Dulu, sewaktu menjelang kelulusan, aku bingung mau melanjutkan kuliah ke mana. Yang pasti, aku disuruh kuliah dulu sama ortu. Tapi belum pasti mau ke mana.

Makanya ntu, tiap brosur kampus yang dikirim ke sekolahku dulu, aku selalu membacanya dan mengoleksinya sebagai referensi. Semua brosur yang masuk ke sekolah kelihatan sangat menjanjikan dan menggariahkan. Aku suka membacanya, bahkan berkali-kali. Dua hal yang sama dari brosur-brosur itu; membanggakan bangunan terbaik melalui foto (padahal mungkin itu bangunan yang jarang dipake karena takut rusak dan hanya untuk pajangan) dan foto komputer dengan model mahasiswi cantik.

Semua brosur dilengkapi dengan foto komputer, sangat modern dan tekno. Semuanya begitu, kecuali satu brosur yang nggak ada foto komputernya. Malah nampilin gambar mahasiswa berbaris di lapangan, gentong-gentong besi besar dan perangkat yang nggak jelas. Brosur itu menamakan diri sebagai institut teknologi. Tapi sebiji gambar komputer pun nggak kutemukan di dalamnya.

Waktu siang hari yang panas temanku ngasih brosur ITN. Aku terima, tapi boring banget. Aku males bacanya. Sesampai di asrama, brosurnya langsung kulemparkan ke kolong tempat tidur dan kulupakan begitu saja. Aku sangat amat tidak tertarik.

Namun beberapa bulan kemudian aku malah mendapati diriku berjalan di jalan aspal lurus. Sisi kiri-kanan jalan terhampar sawah yang hijau dan sebelah Utara kelihatan Gunung Arjuna. Aku bisa melihat di ujung jalan sana bangunan kampus dengan genteng merah. Digenteng itu bertuliskan tiga huruf yang dulunya brosurnya kucampakkan : ITN.

Aku terjebak di sini.

Categories:

11 Responses so far.

  1. takuya says:

    nasib orang siapa yang tau? wkwkwkwk

  2. Qori says:

    ah, sayangnya pertamaxx sudah diambil junker...

    coba deh nonton film Butterfly effect...
    dari film itu aku banyak pertimbangan tentang langkah yg gw ambil dalam hidup ini*melangkolis mode on....

    Jalani aja, ham..
    siapa tau nanti kamu bakal menemukan dan menciptakan sesuatu yang mengguncang dunia persilatan*sorry,, pendidikan..

    Stranded? try to listen my song on my blog, maan!

  3. Qor, siapa yang kamu maksud "Mas" itu?

  4. Qori says:

    mas Takuya itu han???
    ooooi,.... salah, mbak...
    atau dia herma....t5783653985309509*blank...
    restart otak.

  5. fy says:

    Terjebak bukan untuk sengsara kan,,,,???

  6. NM says:

    sesama penghuni I*N ku juga merasakanya...
    jalani aja friend . . .☺☺☺☺☺

  7. nah, km jw png kd mndangari pndiran q smlm. Haha. . . Jawa bukn sma dg hebat.

  8. Apa aku terdeengar menyesal?

Leave a Reply