LoGueEndNotes

Pernah nonton film kartun Monster Inc? Memang cerita utamanya tentang seorang anak manusia yang tersesat ke negeri itu, tapi bukan itu yang ingin kusampaikan. Melainkan tentang negeri para monster yang sebenarnya takut kepada manusia. Negeri mereka tentu membutuhkah pasokan energi. Karena itulah berdiri sebuah perusahaan penyedia enerji.
Pasokan energi itu didapatkandari menakut-nakuti manusia. Jadi di perusahaan tersebut disediakan pintu penguhubung ke dunia manusia. Dan para monster pun masuk melalui media itu. Trus keluarnya dari dalam lemari pakaian, langsung mengejutkan anak kecil yang lagi tidur. Otomatis yang dibangunin teriaklah.
Teriakan itu yang mengisi tabung energi yang sebelumnya sudah diletakkan di samping pintu penghubung. Kadar pengisiannya tergantung berapa oktaf tinggi jeritan.
Lalu aku terpikir, jangan-jangan hantu juga kayak itu? Maksudnya, selama ini mereka nakut-nakutin kita Cuma sebagian dari bisnisnya yang mereka geluti.
Mereka menguras jeritan ketakutan kita, gemetaran lutut, bahakan linangan air hangat yang dahsyt itu dipersembahkan untuk keperluan negeri mereka, negeri para hantu. Tapi nggak papa juga sih, soalnya manusia juga sering mengeksploitasi mereka, kayak bikin film horor.

Aku tahu ini terdengar bodoh, tapi kita kan sering dengar orang mati ketabrak, kepleset di toilet, ato lupa cara bernapas. Lalu apa ada berita mati dimakan hantu? Nggak ada kan? Masa berita mati dimakan hantu. Berita kan nggak punya nyawa.
Ya itu tadi kesimpulannya, nggak ada orang mati dimakan hantu.
Aku nggak tau ya, apa mirip antara kedok monter inc sama hantu, yang pasti di Al Falah pernah ada kejadian pocong fashion.
Kata kakak kelas, dulunya itu di pondok ini emang banyak hantunya, namun seiring berlalunya zaman dan periode, berakhir pulalah zamannya hantu. Nggak ada lagi penampakan.
Hantu di Al Falah pun mulai pudar. Akan tetapi di suatu malam berkabut di tahun2008-an (klasik banget ya) eksistensi hantu kembali meggeliat. Para santri dikejutkan berita bahwa seorang santri mergokin pocong di area jemuran pakaian. Mergokinnya nggak sengajalah, otomatis santri itu mendadak berbakat sekali larinya. Langkahnya lebar banget, coz kalo loncat-loncat persaingan imbang dong.
Keesokan harinya diketahui pakaian di jemuran tempat pocong itu muncul raib. Mana yang baik-baik pula. Kejadian ini terus berulang-ulang. Sampai-sampai piringan CD-nya lecet karena kebanyakan diputar. Lho?
Kayaknya ini bukan poocng sembarangan. Pocong ini tau banget dengan perkembangan fashion, buktinya pakaianku aja nggak ilang-ilang. Karena itulah aku menetapkan hati untuk berguru fashion kepada beliau. Ya nggaklah...
Melihat dari sepak terjang si pocong, pengamat hantu dalam konferensi terbuka berfatwa bahwa pocong ini bajakan. Ya semacam CD bajakan di pinggir-pinggir jalan itu. Mengetahui itu masyarakat Al Falah geram dan nggak takut lagi.
Pada akhirnya nggak ada yang takut lagi sama pocong gadungan itu. Malah kalo ketemu, sebisa mungkin ngejar dia. Menurut berita telinga ke kuping si pocong masuk kawasan pesantren lewat tembok yang berlubang di samping lapangan bola. Di situlah staf IKPPF khususnya keamanan (sebutan untuk OSIS di pondokan ini). Tapi nangkap pocong itu susah-susah gampang. Emang kakinya keiket, namun apa jadinya kalo ketangkap yang aslinya? Jadinya kalo ngejar itu ragu-ragu, asli nggak ya?
Konon si pocong pernah dikejar, kaburnya itu ke persimpangan jalan. Trus di balik tikkungan dia raib tanpa ningggalin warisan sepeser pun. Menurut yang doyan gaib, si pocong menggunakan ilmu menghilang ato penipu mata. Lain lagi pendapat yang lebih mengedapankan kelogisan, pasti dia nyingsing kostum trus ngacir sengacir-ngacirnya. Kalo analisis pribadiku sih, palingan tuh pocong jeblok ke got. Sial yang membawa untung.

*****

Categories:

Leave a Reply